BEST FRIENDS PROJECT
Jazz? kenapa ngga? kalimat tersebut yang diucapkan ketika saya mencoba untuk mengenal lebih dekat dengan "Independent People" yang menyebut dirinya BFP "Best Friend Project". Tanpa saya mengerti jalan pikiran mereka, mereka merupakan salah satu band "Independent" yang terus menyuarakan tentang kebebasan dalam bermusik. Menikmati alunan musik yang mereka mainkan merupakan jawaban kenapa mereka masih bisa terus eksis di dalam kondisi musik Indonesia yang kata mereka sedang mengalami keterpurukan. Sambil melihat dan mempresentasikan web ini, saya berbincang dengan salah satu player dari BFP. Dengan wajah yang terlihat bangun tidur, Dhika Setya Budi Bassist Player dari BFP menemui sy dikantor redaksi, dengan berbekal CD album yang belum edar, Saya orang pertama yang mendapatkan CD tersebut. I'm a Lucky Man!!! "Sorry bos kesiangan" kalimat itu yang sy dengar pertama kalinya.
2011 bisa dikatakan tahun yang menentukan perjalanan kedepan BFP, ditahun ini mereka mengeluarkan album pertama mereka. Sambil menyodorkan Invitation soft launching Album BFP, "Bos, ini Album kita, mohon doanya supaya lancar". Musik mereka musik "Independent", bisa dikatakan susah sekali untuk dijual di industri sekarang ini, begitu juga untuk penjualan single, bahkan album, "Kita mencoba untuk mengedukasi penikmat musik indonesia, dengan mencoba untuk mengantarkan penyuka musik kami untuk membeli, dengan media web yg kami punya mereka bisa pesan album, bahkan single dengan harga terjangkau" Tukas Dhika sembari bermain gadgetnya. Wow, agak susah memang, tapi coba bayangkan semua band Independent / Major Label berpikiran sama, begitu juga penikmat musik, yang mungkin bisa dikatakan "Hari gini masih donlod ajah, beliii dong" jamu tradisional menemani kita berbincang.
Sedikit menyinggung apa yang terjadi di "Independent People" yang ada di Surabaya, pria jangkung yang menggunakan "Senjata" "Fender Jazz Bass" ini berbicara mengenai "Gabs" yang terjadi di "Independent People" yang ada di Surabaya, "Kenapa yah band band yang ada di Surabaya ini ga bisa bersatu? mereka pada ga ngedukung satu sama lain?" sambil menikmati Jamu Kunir, saya hanya bisa tersenyum. Memang yang sedang terjadi seperti itu, tidak adanya kepedulian untuk mendukung sesama band, "Ya ketika ga ada yang peduli, kami masih peduli kok", sembari sibuk dengan chat yang masuk di gadgetnya "kalo bisa 10 orang yg peduli, kenapa harus satu orang saja" pengantar yang cukup bagus untuk saya menuliskan apa yang menjadi ibadah buat saya.
Inilah Alasan BFP (Best Friend Project) memilih "Jazz" sebagai alternatif perjalanan mereka mencapai Klimaks dalam bermusik.
KENAPA JAZZ
Walau berasal dari berbagai jenis dan aliran musik yang digeluti sebelum bergabung di BFP, namun, mereka bersepakat bahwa musik yang mereka usung dan tawarkan adalah musik bergenre Jazz. Selain karena sang penggagas adalah musisi Jazz, namun mereka meyakini bahwa bermusik dengan jenis Jazz telah memberikan satu kekayaan berproses. Di mana ruang eksplorasi dan improvisasi bagi anggota (player) mendapatkan ruang yang sangat luas. Integritas individu, dalam bermusik Jazz menjadi karakter kuat dalam pengayaan ide serta pengembangan bentuk ketika berada dalam proses mencipta. Oleh sebab itu, pengkultusan ide atau tokoh (composer) tidak berlaku dalam musik Jazz, sebab, individu-individu yang terlibat harus sebisa mungkin menghadirkan ide, tawaran atau pengembangan dalam setiap karyanya. Bahkan, bagi semua player harus selalu siap berimprove walaupun dalam sebuah pertunjukan langsung.
Pemilihan jenis musik yang diambil oleh Komunitas BFP ini bukan atas dasar ekslusifitas semata, sebab, ternyata pemilihan jenis inipun sangat berisiko ketika dihadapkan pada realitas. Salah satunya adalah publik masih memandang bahwa jenis musik Jazz adalah musik yang rumit, njlimet dan perlu suasana dan intelegensia khusus untuk mencernanya. Image publik terhadap Jazz tersebut tidaklah salah, banyak faktor yang membentuknya. Salah satunya adalah kondisi masyarakat yang masih bergantung dengan industri pasar musik, seperti yang telah di gambarkan di atas. Bagaimana sang pelaku industri enggan untuk menjadi media yang sungguh-sungguh menjadi jembatan antara pelaku musik Jazz dan publik.
Pencernaan kondisi inilah yang kemudian menggugah Komunitas BFP untuk berkarya. Melalui tangan-tangan kreatif mereka, Jazz seolah-olah menjadi jembatan antara musik Jazz dengan publiknya. Melalu karyanya, mereka ingin mengatakan bahwa Jazz adalah musik yang tidak rumit, atau eksklusif, seperti spirit Jazz yang liberal, demokratis, dan egaliter serta dekonstuksi atas kebekuan gaya-gaya permainan. Spirit inilah yang ingin diketengahkan dan harus disosialisasikan ke publik. Tanpa adanya sosialisasi, maka publik akan semakin terjebak oleh tangan-tangan yang mengatasnamakan “industri musik” yang telah nyata membunuh daya kreatifitas dan kritis publik.
Melalui karya Jazz inilah, Komunitas BFP mengajak publik untuk bersilaturahmi, mengajak publik untuk memahami bahwa jazz itu sendiri dengan memberikan edukasi tentang bermusik dan berkarya.
Jenis Karya : Album Musik
Ide/Gagasan : Vembriona Kusumaning E.
Mardavia Prasetianing Edy
Pengarah Musik : Vembriona Kusumaning E.
Pengarah Vokal : Anastasia Abdi Widhyadi
Pemain
Vokal : 1. Anastasia Abdi Widhyadi
2. Arie Rozzaqi Nurafianni
3. Marck Budiman
4. Mardavia Prasetianing E.
5. Rahadian Wiweka
Piano : 1. Rahadian Wiweka
2. Vembriona Kusumaning Edy
Guitar : 1. Anantha Wijaya
2. Jonathan Budiman
Guitar Bass : 1. Dhika Setya Budhi
2. Satria Andy Kirana
Drum : 1. Haritrihapsara Wisnuwardana
2. R.M Yusuf Indrawan
BFP & ROADSHOW
[April 2009]
Bintang Tamu dalam Acara Musik Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya.
[Mei 2009]
Wawancara BFP untuk Ulang Tahun SBO TV “Jazz Nite” di kediaman Ananata Wijaya
[Mei 2009]
Pengisi Acara Ulang Tahun SBO TV “Jazz Nite” live di SUTOS
[Mei 2009]
Pengisi Acara “Saturday Night Warung: Diseggol Enak”, Kebun Bibit Surabaya
[Juni 2009]
Wawancara BFP dalam acara CoffeeCoustic di My Radio, Surabaya
[Juni 2009]
Pengisi Acara di CoffeeCoustic di Coffee Corner, Surabaya
[Juli 2009]
Pengisi Acara di “Nongkrong @ Plaza” Live di JTV Surabaya.
[Oktober 2009]
Live Perform di Coffee Corner, Surabaya
STAY INDEPENDENT!!!
SAVE INDEPENDENT PEOPLE!!!!
Send your ID and your words about being independent to :
Email : hail.independent@yahoo.com
Twitter : @HAILindependent
No comments:
Post a Comment